Masih Ada Rumah Rp 166 Juta di Wonogiri, Cek Spesifikasi dan Lokasinya di Sini!

Libur Bulan Ini

  • Loading...
XM Broker
Masih Ada Rumah Rp 166 Juta di Wonogiri, Cek Spesifikasi dan Lokasinya di Sini! XM Broker

Masih Ada Rumah Rp 166 Juta di Wonogiri, Cek Spesifikasi dan Lokasinya di Sini!

Memiliki hunian pribadi yang layak dan terjangkau seringkali menjadi impian besar bagi banyak keluarga di Indonesia. Di tengah kenaikan harga properti yang terus terjadi, kabar baik datang dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Berdasarkan data terbaru dari situs Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang) yang diakses pada Rabu (17/9/2025), masih tersedia pilihan rumah dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp 166 juta. Harga ini berlaku untuk rumah tapak dengan tipe 30 hingga 36.

Ketersediaan rumah dengan harga tersebut merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk memfasilitasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar dapat memiliki rumah pertama mereka. Harga Rp 166 juta ini sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai, dan Batasan Harga Jual Rumah Umum Tapak dalam Pelaksanaan Kredit/Pembiayaan Perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Wonogiri, yang termasuk dalam Zona II (Jawa, kecuali Jabodetabek), memiliki patokan harga maksimal tersebut untuk tahun 2024, yang masih relevan hingga periode saat ini.

Kehadiran rumah subsidi ini menjadi angin segar bagi para pencari rumah pertama, terutama generasi milenial dan keluarga muda yang bekerja di wilayah Wonogiri dan sekitarnya. Program ini tidak hanya menawarkan harga yang terkontrol, tetapi juga didukung oleh skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan suku bunga tetap (flat) sebesar 5% selama tenor pinjaman. Hal ini memberikan kepastian angsuran bulanan yang stabil dan tidak memberatkan bagi para debitur, sehingga perencanaan keuangan keluarga menjadi lebih mudah dan terprediksi.

Platform SiKumbang sendiri, yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berfungsi sebagai sumber informasi yang transparan dan terpercaya bagi calon konsumen. Melalui situs ini, masyarakat dapat secara langsung melihat data ketersediaan unit rumah subsidi, lokasi perumahan, nama pengembang, hingga spesifikasi bangunan yang ditawarkan. Dengan demikian, calon pembeli dapat melakukan riset awal secara mandiri sebelum memutuskan untuk mengunjungi lokasi proyek secara langsung.

Spesifikasi Teknis dan Potensi Lokasi

Dengan banderol harga Rp 166 juta, konsumen akan mendapatkan rumah dengan tipe bangunan 30 hingga 36. Secara umum, rumah tipe 30 memiliki luas bangunan 30 meter persegi, sementara tipe 36 memiliki luas 36 meter persegi. Keduanya biasanya dibangun di atas lahan (kavling) dengan luas standar sekitar 60 meter persegi. Tata ruangnya dirancang fungsional untuk memenuhi kebutuhan dasar sebuah keluarga, yang umumnya terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, serta sisa lahan di bagian depan dan belakang rumah.

Meskipun tergolong rumah subsidi, spesifikasi teknis bangunan yang ditawarkan oleh pengembang sudah memenuhi standar kelayakan hunian yang ditetapkan pemerintah. Rata-rata, konstruksi menggunakan pondasi batu kali, dinding bata ringan (hebel) atau batako yang diplester dan dicat, serta rangka atap baja ringan yang dikenal lebih tahan terhadap rayap dan cuaca. Untuk lantai, umumnya sudah menggunakan keramik ukuran 30x30 cm atau 40x40 cm, serta sanitasi dasar berupa kloset jongkok. Pasokan listrik yang disediakan biasanya berdaya 900 VA atau 1.300 VA.

Lokasi pengembangan perumahan subsidi di Kabupaten Wonogiri cenderung tersebar di beberapa kecamatan yang memiliki potensi pertumbuhan. Proyek-proyek ini seringkali berada di area penyangga pusat kota, seperti di sekitar Kecamatan Selogiri, Ngadirojo, atau Baturetno, yang memiliki aksesibilitas cukup baik ke jalan utama penghubung antar kota. Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan harga lahan yang masih terjangkau bagi pengembang, sekaligus membuka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah tersebut.

Bagi calon pembeli, memilih rumah di Wonogiri tidak hanya berarti mendapatkan hunian, tetapi juga berinvestasi di daerah yang terus berkembang. Pembangunan infrastruktur seperti Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri dan kedekatannya dengan kota besar seperti Solo menjadikan kabupaten ini sebagai lokasi yang strategis. Selain itu, potensi alam seperti Waduk Gajah Mungkur menjadi daya tarik tersendiri yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan nilai investasi properti di masa depan.

Langkah Mendapatkan Rumah dan Simulasi Angsuran

Bagi masyarakat yang berminat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan diri memenuhi syarat sebagai penerima manfaat rumah subsidi. Beberapa kriteria utamanya adalah Warga Negara Indonesia (WNI), berusia minimal 21 tahun, belum pernah memiliki rumah, dan memiliki penghasilan pokok bulanan tidak lebih dari Rp 8 juta. Selain itu, pemohon juga harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan rekam jejak kredit yang baik di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

Setelah memastikan kelayakan, calon pembeli dapat langsung mengakses situs SiKumbang (sikumbang.tapera.go.id) untuk mencari daftar perumahan yang tersedia di Wonogiri. Di sana, akan tertera informasi lengkap mengenai proyek, pengembang, serta kontak yang bisa dihubungi. Setelah menemukan proyek yang diminati, langkah selanjutnya adalah menghubungi pengembang untuk melakukan pemesanan unit (booking fee) dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan untuk pengajuan KPR FLPP ke bank pelaksana yang telah bekerja sama dengan pemerintah.

Sebagai gambaran, dengan harga rumah Rp 166 juta, skema pembiayaannya akan sangat ringan. Uang muka (DP) untuk KPR subsidi umumnya hanya 1% dari harga jual, atau sekitar Rp 1,66 juta. Sisa plafon kredit sebesar Rp 164,34 juta akan dibiayai oleh bank. Dengan asumsi suku bunga flat 5% per tahun dan tenor pinjaman selama 20 tahun (240 bulan), maka cicilan per bulan yang harus dibayarkan oleh konsumen berada di kisaran Rp 1.085.000. Angka ini tentu jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan biaya sewa rumah atau kontrakan.

Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program perumahan ini, ketersediaan unit seringkali terbatas dan cepat habis. Oleh karena itu, bagi Anda yang serius mencari hunian pertama di Wonogiri, disarankan untuk tidak menunda. Segera lakukan pengecekan melalui kanal resmi pemerintah, siapkan dokumen yang dibutuhkan, dan proaktif menghubungi pengembang untuk mengamankan unit impian Anda. Kesempatan memiliki rumah layak dengan harga terjangkau kini ada di depan mata.